LAPORAN AKHIR PERCOBAAN 6
2. Buat program dengan bahasa python.
3. Jalankan simulasi rangkaian.
1.
Analisa bagaimana perbedaan implementasi PWM antara STM32 dan Raspberry Pi Pico
serta dampaknya terhadap kontrol motor dan LED
PWM
pada STM32 diimplementasikan menggunakan timer hardware (seperti TIM1–TIM4)
yang mendukung pengaturan frekuensi dan duty cycle secara presisi. STM32 mampu
menghasilkan sinyal PWM stabil dengan fitur lanjutan seperti complementary
output dan dead time, sehingga kontrol motor menjadi lebih halus dan LED dapat
dikendalikan secara bertingkat. Sebaliknya, Raspberry Pi Pico menggunakan PWM
slice bawaan dengan pengaturan sederhana lewat PWM(freq, duty_u16). Pico cukup
untuk kontrol dasar motor dan LED, tetapi kurang akurat untuk kebutuhan presisi
tinggi. Dampaknya, STM32 lebih ideal untuk aplikasi kontrol motor dan
pencahayaan yang memerlukan kestabilan dan respon cepat.
2.
Analisa bagaimana cara pembacaan nilai sensor analog menggunakan ADC pada STM32
dan Raspberry Pi Pico
STM32
menggunakan ADC 12-bit dengan fitur seperti scan mode, DMA, dan trigger
eksternal. Pembacaan nilai sensor dapat dilakukan secara polling, interrupt,
maupun DMA, sehingga efisien untuk banyak channel. Pada Raspberry Pi Pico,
pembacaan ADC dilakukan melalui fungsi adc.read_u16() dengan resolusi 12-bit
yang di-upscale ke 16-bit. Namun, Pico tidak mendukung DMA atau trigger
eksternal secara default. Maka, pembacaan sensor analog di STM32 lebih
fleksibel dan cocok untuk aplikasi yang membutuhkan sampling cepat dan
simultan.
3.
Analisa bagaimana penggunaan interrupt eksternal dalam mendeteksi input dari
sensor atau tombol pada STM32 dan Raspberry Pi Pico
STM32
menggunakan EXTI (External Interrupt) yang mendukung konfigurasi tepi sinyal
(rising/falling), prioritas interrupt, dan integrasi dengan sistem NVIC.
Deteksi input dari sensor atau tombol menjadi cepat dan akurat. Sementara itu,
Raspberry Pi Pico menggunakan metode irq() pada objek machine.Pin untuk
mendeteksi tepi naik atau turun, namun tidak mendukung prioritas atau sistem
interrupt kompleks. Hasilnya, STM32 lebih unggul untuk aplikasi real-time dan
multi-interrupt, sedangkan Pico cocok untuk deteksi sederhana.
4.
Analisa bagaimana cara kerja fungsi HAL_GetTick() pada STM32 dan
utime.ticks_ms() pada Raspberry Pi Pico dalam menghitung waktu sejak sistem
dinyalakan
Fungsi
HAL_GetTick() pada STM32 menghitung waktu dalam milidetik sejak sistem menyala
menggunakan interrupt dari timer SysTick yang aktif setiap 1 ms. Sedangkan
utime.ticks_ms() pada Raspberry Pi Pico membaca nilai waktu dari counter
internal sejak booting. Keduanya memberikan waktu dalam satuan ms, namun STM32
memungkinkan pengaturan presisi lebih tinggi melalui pengaturan SysTick dan
juga mendukung interrupt. Pico cukup akurat untuk aplikasi sederhana, tapi
STM32 lebih fleksibel untuk sistem waktu presisi tinggi.
5.
Analisa bagaimana perbedaan konfigurasi dan kontrol pin PWM serta pemanfaatan
timer internal pada STM32 dan Raspberry Pi Pico dalam menghasilkan sinyal
gelombang persegi
Komentar
Posting Komentar